Breaking News
Loading...
Tuesday, January 27, 2015

Hampir Setengah dari Penduduk Jepang Tidak Melakukan Hubungan Sex



TOKYO, Jepang - Lelah dan repot telah menghalangi warga Jepang bereproduksi. Akibatnya, penurunan populasi bangsa itu akan memburuk.

Hampir 50 persen dari seluruh orang dewasa di Jepang tidak berhubungan seks. Demikian menurut sebuah penelitian terbaru. Hasil survei itu akan menjadi tantangan baru bagi upaya pemerintah Jepang untuk menghentikan laju penurunan angka kelahiran yang terus melorot.

Laporan itu, yang dibuat Asosiasi Keluarga Berencana Jepang, menyatakan bahwa 49,3 persen dari 3.000 orang yang diwawancarai tidak berhubungan seks pada bulan sebelum penelitian itu dilakukan. Dari para pria yang diwawancarai, sebanyak 48,3 mengatakan mereka tidak berhubungan seks selama satu bulan, sementara 50,1 persen perempuan abstain. Kedua angka itu naik sekitar 5 persen dari studi sebelumnya, yang dilakukan tahun 2012.

Saat ditanya mengapa mereka tidak melakukan hubungan seks, sebanyak 21,3 persen dari pria yang telah menikah mengaku mereka terlalu lelah setelah bekerja, sementara 15,7 persen menjawab bahwa mereka tidak lagi tertarik pada seks setelah istri mereka melahirkan.

Di kalangan perempuan, sebanyak 23,8 persen mengatakan seks "mengganggu" dan 17,8 persen menyalahkan kelelahan akibat pekerjaan.

Statistik lain yang mengkhawatirkan adalah meningkatnya jumlah laki-laki muda yang hanya punya sedikit atau tidak tertarik pada seks, sebuah kelompok yang dikenal sebagai "herbivora" di Jepang. Lebih dari 20 persen pria berusia antara 25 dan 29 tahun menyatakan bahwa mereka hanya punya sedikit minat pada seks.

Populasi Jepang saat ini berada di angka 126,6 juta jiwa. Sebanyak 25 persen dari jumlah itu berusia 65 tahun atau lebih. Dengan tingkat kesuburan seorang perempuan Jepang yang rata-rata hanya melahirkan 1,41 bayi selama hidupnya, maka jumlah populasi negara itu akan terus menyusut. Jika tren tersebut terus berlanjut, Institut Kependudukan Nasional dan Penelitian Jaminan Sosial memperingatkan bahwa hanya akan ada 49,59 juta warga Jepang pada 2100, atau turun lebih dari 61 persen dari jumlah tahun 2010.

Pemerintah telah mengusahakan serangkaian kampanye untuk mendorong pasangan punya anak lagi. Upaya itu mulai dari membuat perusahaan menetapkan bahwa staf mereka harus pulang dari kantor pada pukul 6 sore hingga meningkatkan tunjangan anak. Namun semua itu tidak berdampak jika orang-orang tidak melakukan hubungan seks, kata penulis laporan itu.

Dalam sebuah survei serupa yang dilakukan di Inggris, lebih dari 60 persen orang dewasa mengatakan mereka melakukan hubungan seks dalam empat minggu terakhir.

0 komentar :

Post a Comment

Followers

Back To Top